Selasa, 29 April 2014

Subhanallah-nya Ya Rasulullah :')

*Soal kencing

         Hari Jum'at lalu, di Mongkok, Hongkong, salah-satu destinasi wisata terkenal di sana, seorang anak kecil turis dari China pipis di jalanan. Tidak ayal lagi, peristiwa ini memancing keributan, karena penduduk setempat tidak terima, hingga polisi datang menenangkan, dan anak kecil tersebut beserta orang tuanya diamankan, dikenakan pasal melanggar kebersihan di tempat publik (tidak ditahan, hanya wajib lapor). Orang tua si anak membela diri, kenapa anaknya pipis di jalanan karena tidak menemukan toilet dan si kecil tidak tahan lagi.

       Peristiwa ini memicu "peperangan" antara warga China dan Hongkong di media sosial. Warga Hongkong bilang soal rendahnya etika turis-turis China, tidak memiliki adab yang baik, sementara warga China bilang warga Hongkong tidak berempati terhadap anak kecil yang kebelet pipis, dan tidak menyediakan fasilitas toilet yang mudah dijangkau. Sebagian kecil warga China bahkan menyerukan boikot berkunjung ke Hongkong. Banyak surat kabar dunia memberitakan soal ini.

       Saya tidak tahu apa tanggapan kalian, tapi sebelum memberikan komentar, mungkin baik adanya jika kita melesat sejenak ke beberapa abad silam.

      "Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, beliau berkata, Seorang Arab Badui pernah memasuki masjid, lantas dia kencing di salah satu sisi masjid. Lalu para sahabat menghardik orang ini. Namun Nabi shallallahu alaihi wa sallam melarang tindakan para sahabat tersebut. Tatkala orang tadi telah menyelesaikan hajatnya, Nabi shallallahu alaihi wa sallam lantas memerintah para sahabat untuk mengambil air, kemudian bekas kencing itu pun disirami". (HR. Bukhari no. 221 dan Muslim no. 284)

        Inilah salah-satu teladan legendaris (diantara banyak yang lain) dari Nabi kita. Arab Badui itu kencing di masjid--di tempat paling mulia, tapi Nabi simpel hanya menyuruh sahabatnya menyiram bekas kencing tersebut. Saya tidak akan berpanjang lebar menganalisis soal ini, karena sudah banyak tulisan-tulisan terkait riwayat ini, saya hanya ingin bilang: dalam banyak kesempatan, kita tidak perlu rumit-rumit membahas sebuah kejadian, tapi simpel fokus mengatasi akibatnya saja, mencoba memahami dan menerimanya, kemudian tersenyum ringan. Masalah selesai. Tidak perlu lebay, tidak perlu overdosis. Dan besok lusa, selain mencegah kerusakan yang lebih besar, bahkan kita bisa memenangkan banyak hal tanpa perlu mengalahkan siapapun.


         Sungguh ahklak mulia tiada lawannya :')

Source : https://www.facebook.com/darwistereliye/posts/723326281051276?stream_ref=10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar