Sabtu, 27 September 2014

Berbaikan dengan masa lalu

Berbaikan? Nggak mau ah, gengsi.

Terkadang, berbaikan itu susah. Entah itu dengan siapa, intinya berbaikan itu susah sekali. Ya, termasuk berbaikan dengan masa lalu. Terkadang, setiap orang mempunyai masa lalu yang amat suram yang amat sulit untuk dilupakan. Bahkan mengingatnya pun tak ingin. Mungkin kalau bisa, kejadian itu langsung di-skip layaknya di sebuah game.

Berbaikan dengan masa lalu. Sulit sekali, namun jadikan lah masa lalu itu sebagai pelajaran. Jangan terus disesali, tapi belajarlah dari masa lalu itu. Seperti daun yang jatuh karena angin, ia rela jatuh dari sang pohon, tapi ia tidak pernah membenci angin. Tidak pernah.



Palembang, 27 september 2014
- Rizki Amaliah
20:23 PM

Jumat, 26 September 2014

Senja

Matahari akan berganti shift kerjanya dengan Bulan. Ia ingin beristirahat. Bulan pun dengan senang hati melaksanakan tugas mereka seperti biasa. Tanpa mengeluh. Mereka sudah dipercaya Allah sang maha pencipta mereka untuk menyinari serta memberi warna di permukaan bumi. Karena pergantian shift kerjanya itulah membuat pemandangan langit yang sangat indah yaitu terlihat warna oranye di langit.

Mungkin karena kesibukan sekolah serta terkadang kursus yang membuat selalu pulang sore, mau tak mau ia harus memandang langit sore menjelang magrib. Memandangi langit senja dari motor Inggit temannya yang biasa ia tumpangi (tebengi). Mau tak mau ia terbiasa melihat langit senja. Mau tak mau ia jatuh cinta pada langit senja. Jatuh cinta pada langit oranye yang bercampur dengan langit sore menjelang seluruh aktivitas orang terhenti untuk hari ini. Seketika membuat rasa capek dan penat nya hilang. Membuat segala masalah yang akhir-akhir ini ia hadapi hilang. Sungguh Allah sangat baik bisa memperlihatkan senja ini kepadanya. hatinya adem saat melihat senja, ia selalu puas memandangi senja. Meskipun itu hanya sebentar, sekitar 10 menit perjalanannya dari tempat kursus ke rumah atau sekolah menuju rumah nya.

Serta matahari. Ia sangat suka melihat matahari disaat senja. Matahari pada saat itu tidak lagi membuat panas serta menyilaukan, justru disaat senja matahari berwarna oranye membuat matanya betah untuk menatap lama-lama matahari. Bola massa itu membuat pemandangan yang sangat menyejukkan mata. Pada saat itu tiada lagi matahari yang menyilaukan, yang ada matahari yang sangat indah, membuat warga bumi sangat betah melihatnya. Tapi ia tidak melupakan matahari sebelum matahari berwarna oranye, Ia juga menyukai matahari pada saat siang hari karena apabila tidak ada matahari maka seluruh permukaan bumi ini akan dikuasai oleh gelap gulita.

Ya, ia jatuh cinta pada langit senja. Ia jatuh cinta pada senja.

Yang lagi jatuh cinta,
- Rizki Amaliah
19:19 PM


Sabtu, 20 September 2014

No title #2

Berharap hanya sekejap saja. Seperti selongsong peluru yang keluar dari sebuah pistol. Seperti percepatan waktu yang berada di film atau buku. Berharap hanya sebentar saja. Sebentar saja, tidak mau perang ini terus berkelanjutan. Saling menikam antara satu sama lain. Berharap hanya sebentar saja, SEBENTAR SAJA.

Yang lagi bingung tidak jelas,
Rizki Amaliah 
- 20:46 PM

foto ini tidak ada hubungannya sama tulisan diatas, hanya sekedar ingin membagikan:')

Minggu, 14 September 2014

Mau kemana Ki?

Tiba-tiba teringat apa yang telah kulakukan hari ini. Ya, hari ini aku sempat sharing bersama kak Eka serta Kak Sarah, kami membahas tentang kuliah, fakultas, jurusan. Ya, KULIAH.

Mungkin anak yang masih SMA seperti ku ini tak tak pantas membicarakan mengenai kuliah.
       
          "Kalo Kiki, mau masuk mana entar?" kata Kak Eka menanyaiku
          "Kiki mau masuk sastra Indonesia UI kak" dengan polos dan yakinnya aku bilang seperti itu
          "Wahh bagus dek, lanjutkan yaaa" kira-kira seperti itulah kak Eka

Bagaimana sih UI itu? bagaimana sih? dengan berani nya aku bicara seperti itu, akhirnya akupun berusaha mencari tau...

INGIN. Ya itulah satu kata yang berada didalam benakku saat aku mencari "Fakultas Ilmu Budaya UI" dan "Kampus Universitas Indonesia" lalu mengklik "image" di notebook ku...

Ingin juga sih sebenarnya merasakan bagaimana hidup jauh terpisah puluhan bahkan ratusan kilometer dari orang tua, ingin juga merasakan seperti di buku yang telah ku baca, perjalanan mahasiswa-mahasiswi yang makan sendiri, menggosok pakaian sendiri... Namun keinginan ini sempat goyah saat ibuku berkata bahwa aku ingin masuk ke UI.

            "Tanggung nak, kalo nak sastra, gek gawenyo apo? ngapo dak sekalian FKIP bahasa Indonesia bae?" kata ibuku
            "Kiki biarlah di UNSRI bae, ngambek jurusan hukum, samo kayak ayah, biar Kiki biso ngurus ayah sm ibuk" salah satu kata ibuku lagi

Memang, dari dulu hobi membaca dan menulis ini tak bisa dihilangkan, serta cita-cita ingin menjadi penulis, itulah alasan kenapa aku dengan berani nya masuk IPS yang katanya susah bakal ngambil jurusan, padahal orang tua mengharapkan anak gadis satu-satunya itu masuk IPA, ingin ia menjadi dokter, itu juga alasan kenapa aku mengambil ekstrakulikuler sastra di sekolah , dan mengapa aku ingin mengambil jurusan sastra :')

mungkin, aku tak berhak menambahkan foto ini, tapi, semoga... :')

- Rizki Amaliah
19:13 PM