Minggu, 05 Juli 2015

Terimakasih.

Waktu berlalu bagaikan selongsong peluru mendesing keluar dari sang pistol. Tak terasa, satu tahun telah berlalu. Ayolah satu tahun? Terkadang bagi sebagian orang waktu itu sangatlah lambat, bahkan merangkak bagaikan penyu. Tak sabar ingin cepatnya waktu berlalu. Memang mungkin itulah hakikat manusia, yang ketika berat ia rasakan, ia ingin cepat waktu berlalu. Malah ketika waktu telah berlalu, ia menyesal mengapa waktu rela untuk cepat berlalu.

1 tahun telah ku rasakan semuanya. Sedih, haru, gembira, bahagia, bahkan tak jarang isak tangis. Semuanya bercampur menjadi satu. Namun satu hal yang paling selalu ku ingat ialah pengalaman ku saat berada disini. Pengalaman yang sama sekali tak bisa dibeli walau dengan sekarung emas sekalipun. Di zona yang sama sekali tidak ku sangka, di zona yang akan selalu ku ingat hingga akan kuceritakan kepada anak-anakku nanti betapa seru nya aku berada disini. Aku belajar mengenai ini, itu, bahkan hal yang tidak aku ketahui sama sekali. Kenapa terjadi ini? Kenapa terjadi itu? akhirnya aku tahu. 

Disini, aku juga merasakan bagaimana mempelajari karakter seseorang, mengenai sikap yang harus kutunjukkan apabila menghadapi suatu situasi, memisahkan antara masalah pribadi dan organisasi, membantu teman yang sedang kesulitan, bahkan merekap absen, memimpin para staf (yang kurasa jauh dari kata "baik" karena ku tahu aku merupakan pribadi yang kurang tegas), dan banyak pelajaran lain yang telah aku pelajari.

Ah, tidak dapat dideskripsikan walaupun tidak ada batas maksimal kata yang harus kutulis. Biar, orang bilang bahwa aku hiperbola. Melebih-lebihkan. Namun, memang begini adanya, Kalau tak percaya, tanyakan kepada temanku yang berada di zona yang sama denganku ini, pasti mereka juga berkata hal yang sama

Sekarang, tinggal menghitung hari, aku akan meninggalkan zona yang menurutku sangat sayang untuk dilupakan. Selalu indah untuk dikenang. Bahkan mengingatnya pun senyum simpul yang tergurat diwajahku. Mengingat begitu banyak hal yang telah aku peroleh disini. 

Tenang saja, ini bukan tulisan kegalauan. Ini ialah tulisan yang mengungkapkan betapa aku menyayangi zona ini, yang bahkan berat rasanya untuk meninggalkannya. Namun, akhirnya aku sadar, tak ada yang abadi kecuali sang pencipta, batu pun akan terkikis apabila terus ditetesi air hujan, Raja siang pun akan pergi apabila shift tugasnya akan berakhir. 

Aku tidak akan mengatakan "selamat tinggal". Karena menurutku kata "selamat tinggal" itu begitu menyakitkan, yang berarti bahwa kita tidak akan bertemu dengannya lagi. Malah aku akan mengucapkan Terimakasih. Terimakasih atas semuanya. Terimakasih atas seluruh pengalaman yang seumur hidup akan kukenang ini. Terimakasih Rohis Ukhuwah SMA Negeri 6 Palembang, Terimakasih Departemen Pendidikan dan Dakwah, Terimakasih, terimakasih, terimakasih, dan sekali lagi terimakasih. Hey, aku tidak terlalu cepat mengucapkan terimakasih kan?


Ramadhan #19, Senin, 06 Juli 2015, 11:26 AM
Rizki Amaliah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar